Rabu, 21 September 2011



TUGAS HUKUM INTERNASIONAL





Eichmann Case
LOGO UNHAS.jpg
                            
OLEH
ANDI SUNARTO
B111 10 281
FAKULTAS HUKUM
UNIVERSITAS HASANUDDIN
2011
POSISI KASUS
Awal Kehidupan Eichmann
Adolf Eichmann lahir dari Lutheran keluarga di Solingen , Jerman . Orang tuanya adalah pengusaha dan industrialis dan Maria Karl née Schefferling.  Setelah ibunya meninggal pada tahun 1914, keluarganya pindah ke Linz , Austria . Selama Perang Dunia Pertama , ayah Eichmann bertugas di Angkatan Darat Austro-Hungaria . Pada kesimpulan perang, ayah Eichmann pindah keluarga kembali ke Linz dimana ia berbisnis. Eichmann meninggalkan SMU- Realschule -tanpa harus lulus dan mulai pelatihan untuk menjadi seorang montir, yang juga dihentikan.  Pada tahun 1923, ia mulai bekerja di perusahaan pertambangan ayahnya. Dari tahun 1925 sampai 1927 ia bekerja sebagai petugas penjualan untuk Oberösterreichische Elektrobau AG dan kemudian sampai musim semi 1933 Eichmann bekerja sebagai agen kabupaten untuk Vacuum Oil Company AG, anak perusahaan dari Standard Oil. Selama waktu ini ia adalah anggota Jungfrontkämpfervereinigung, bagian pemuda dari Hermann Hiltl 's sayap kanan gerakan veteran.  Pada bulan Juli 1933 ia pindah kembali ke Jerman.
Eichmann menikah Veronika Liebl (1909-1997) pada tanggal 21 Maret 1935.  Pasangan ini memiliki empat anak: Klaus Eichmann (b. 1936 di Berlin ), Horst Adolf Eichmann (b. 1940 di Wina ), Dieter Helmut Eichmann (b 1942 di. Praha ) dan Ricardo Francisco Eichmann (b. 1955 di Buenos Aires ).
Kerja dengan Nazi dan SS
Eichmann meninggalkan Austria ke Jerman pada bulan Agustus 1933, di mana ia menjalani pelatihan militer. Ia mengajukan pindah ke SD (Sicherheitsdienst) dan disetujui pada September 1934, memperoleh kedudukan di kantor utama SS di Berlin, dikepalai oleh Reinhard Tristan Eugen Heydrich. Di bulan berikutnya, Eichmann membenamkan diri dalam dunia birokratis atas arsip dan indeks kartu. Ia adalah pekerja yang pandai dan efisien, yang menerima kenaikan terus-menerus, akhirnya mencapai pangkat SS-Obersturmbannfuehrer. Pada 1935, Eichmann dipindahkan ke Departemen II/112, kantor urusan Yahudi di SD. Lamaran naik pangkat ke SS-Untersturmführer.
Berkat usaha keras, akhirnya ia diakui sebagai "ahli" SD pada urusan Yahudi, dan dalam kapasitas ini ia dikirim ke Wina pada tahun 1938 menyusul Anschluss, untuk mengorganisasi emigrasi bangsa Yahudi, sebuah tugas yang dilaksanakannya dengan efisiensi zalim sehingga ia dipanggil untuk menjalankan operasi serupa di Praha. Pada 27 September 1939, Heinrich Luitpold Himmler menciptakan RSHA (Reichssicherheitshauptamt – Kantor Utama Keamanan Reich), mempersatukan percampuran dinas keamanan yang ada dan polisi ke dalam komando tunggal yang dikepalai oleh Heydrich. Eichmann kini melapor ke Heinrich Müller, kepala Gestapo, yang mengangkat Eichmann sebagai kepala Kantor Pusat Emigrasi Yahudi dari Reich, beroperasi dari Berlin.


Perang Dunia II
Dengan pecahnya perang, Eichmann menyaksikan perubahan kebijakan yang fundamental– dari emigrasi "sukarela" menjadi deportasi dipaksa. Selama 1939-1940, ia dan kelompoknya, yang akan termasuk tokoh-tokoh seperti Franz Novak, Rolf Günther, Dieter Wislicency, Otto Hunsche, Hermann Krumey, Theodor Dannecker dan Heinz Röthke, di antara lainnya, bertanggung jawab untuk pembuangan ribuan orang Polandia dan Yahudi dari Warthegau ke Pemerintahan Umum, juga pengusiran lebih dari seribu orang Yahudi dari Reich ke Nisko, Polandia timur. Operasi itu memberikan pengalaman berharga untuk deportasi massal di Eropa yang akan datang.
Pada bulan Maret 1941, terjadilah reorganisasi RSHA, sebagai akibat yang seksi Yahudi ditunjuk ke Departemen IVB4, dengan Eichmann sebagai kepalanya. Kegiatan dan tanggung jawab berikutnya atas kematian banyak Yahudi menyusul keputusan mewujudkan "Endlösung" pada tahun 1941 telah didokumentasikan di mana-mana.
Setelah PD II
Dengan kekalahan Jerman Nazi pada tahun 1945, Eichmann, yang aktivitas kriminalnya banyak diketahui saat itu, melarikan diri dari kamp tahanan Ober-Dachstetten dan bersembunyi di Jerman Barat. Dengan nama samaran, pertama kali ia bekerja sebagai rimbawan dan kemudian peternak ayam, pada tahun 1950, menyusul jejak buronan Nazi lainnya, ia berimigrasi melalui Italia ke Argentina. Di sana, rezim fasis Juan Peron siap menyambutnya dan macamnya. Kini, dengan nama samaran lain, Ricardo Klement, ia menunggu kedatangan isteri dan 2 puteranya, yang akhirnya bergabung dengannya pada tahun 1952. Selama sekitar 8 tahun, Eichmann hidup sederhana di sejumlah tempat yang berbeda dan melakoni sejumlah pekerjaan sedang. Pada pertengahan tahun 1950-an, sentralitas pada kepentingan Eichmann dalam program pemusnahan bangsa Yahudi telah merebak.
Penangkapan
Setelah proses yang berliku-liku, Mossad (badan intelijen Israel) sanggup membuktikan jati diri Eichmann yang sesungguhnya. Sebuah tim diterjunkan ke Buenos Aires, tempat Eichmann tinggal saat itu, untuk membawanya ke Israel untuk diadili atas kejahatannya. Pada bulan Mei 1960, Eichmann diculik dan diterbangkan ke Israel. Lebih dari 9 bulan berikutnya, ia menjadi sasaran interogasi, yang akhirnya sampai ke rekaman tape berdurasi 275 jam, memproduksi catatan 3.564 halaman.
Pengadilan
Pengadilan Eichmann bermula pada 11 April 1961 dan selesai pada 15 Desember 1961. Pengadilan itu memancing kontroversi dunia internasional karena pemerintah Israel mengizinkan program berita dunia menyiarkan pengadilan itu secara langsung tanpa pembatasan apapun. Ia dijatuhi hukuman mati. Akan tetapi kasus ini belum berakhir disini saja. Berbagai upaya dilakukan oleh Eichmann dan kawan – kawan untuk bisa keluar dari kasus ini.
Pada 29 Mei 1962 Mahkamah Agung Israel, duduk sebagai Pengadilan Banding Pidana, dan  menolak banding dan tetap pada putusan Pengadilan Negeri. Dalam menolak banding mengklaim bahwa ia hanya "mengikuti perintah", pengadilan menyatakan bahwa, "menerima perintah atasan Eichmann tidak ada sama sekali. Dia unggul sendiri dan dia memberi semua perintah dalam hal bahwa urusan. Yahudi khawatir sehingga disebut Solusi Akhir tidak akan pernah diasumsikan bentuk neraka kulit dikuliti dan daging disiksa jutaan orang Yahudi tanpa semangat fanatik dan rasa haus darah yang tak terpadamkan dari pemohon dan rekan-rekannya. "Sejumlah besar tokoh-tokoh dikirim permintaan grasi . Pada tanggal 31 Mei, Presiden Israel Yitzhak Ben-Zvi menolak permohonan Eichmann belas kasihan.  Pada telegram bahwa istri Eichmann, Vera, dikirim dalam mendukung grasi tersebut, Ben-Zvi ditambahkan dalam tulisan tangannya suatu bagian dari Kitab Pertama Samuel : "Seperti pedangmu berduka wanita, sehingga akan menjadi berduka ibumu di antara wanita”. Dari berbagai upaya yang dilakukan eichmann tidak berpengaruh pada keputusan pengadilan sehingga eichmann harus menerima putusan pengadilan. Ia harus menerima hukuman yang dijatuhkan oleh pengadilan yaitu hukuman mati.
Eksekusi
Eichmann digantung tak lama sebelum tengah malam pada tanggal 31 Mei 1962, di sebuah penjara di Ramla , Israel. Ini tetap eksekusi hanya sipil yang pernah dilakukan di Israel, yang memiliki kebijakan umum tidak melaksanakan hukuman mati. Eichmann diduga menolak makanan terakhir , dan lebih memilih sebotol Carmel , anggur merah kering  Israel , mengkonsumsi sekitar setengah botol. Dia juga menolak untuk mengenakan kerudung hitam tradisional untuk eksekusi.
Ada beberapa sengketa kata-kata terakhir Eichmann. Satu account menyatakan sesuatu yang diungkapkan oleh David Cesarani , seorang sejarawan terkemuka dan Holocaust Profesor Riset dalam Sejarah dari Royal Holloway , Universitas London , Eichmann dikutip demikian:
Hidup Jerman. Hidup Argentina. Panjang umur Austria. Ini adalah tiga negara dengan yang paling terhubung dengan saya dan yang saya tidak akan lupa. Saya menyambut istri saya, keluarga saya, dan teman-teman saya. Saya siap. Kita akan bertemu lagi segera, seperti nasib semua orang. Aku mati percaya kepada Tuhan. 
Tak lama setelah eksekusi, tubuh Eichmann adalah dikremasi di sebuah tungku yang dirancang khusus, dan tandu pada trek yang digunakan untuk menempatkan tubuh ke dalamnya. Keesokan paginya, tanggal 1 Juni abunya bertebaran di laut selama Mediterania , di luarperairan teritorial Israel oleh Angkatan Laut Israel kapal patroli. Ini adalah untuk memastikan bahwa tidak akan ada peringatan masa depan dan bahwa tidak ada negara akan berfungsi sebagai tempat peristirahatannya yang terakhir.



ANALISIS KASUS
Dilihat dari posisi kasus di halaman – halaman sebelumnya maka kasus eichmann (eichmann case) adalah kasus antara Jerman Nazi dan yahudi Israel  yang dilakukan oleh Eichmann dan kawan-kawan. Dimana eichmann telah melakukan  tindakan kekerasan terhadap kaum yahudi yang menyebabkan banyak kaum yahudi tewas. Selanjutnya eichman juga melarikan diri dari tahanan. Kasusnya tidak berakhir disitu saja setelah sebelum melarikan diri eichmann juga malakukan pemalsuan di imigrasi Italia.
Dari uraian kasus dapat dihubungkan dengan subjek hukum internasional. Dalam kasus eichmann ( eichmann case ) terdapat beberapa subjek hukum internasional diantaranya :
1.      Negara
2.      Organisasi Internasional
3.      Individu
Berikut ini penjelasan tentang hubungan kasus eichmann dengan subjek hukum internasional.
1.      Negara
Dilihat dari posisi kasus dihalaman – halaman sebelumnya maka sebjek hukum internasional “ Negara “ memiliki hubungan dengan kasus eichmann. Dimana dalam kasus tersebut nagara satu dengan negara lainya mampu melakukan suatu hubungan kerja sama.
Dalam kasus ini Israel mampu bekerja sama dengan negara lain  untuk memulangkan eichmann ke israel untuk diadili. Dan melalui proses dipengadilan akhirnya eichman divonis hukuman mati oleh hakim. Namun, sebelumnya eichmann beserta kelompoknya bahkan istriny saling membantu guna meringankan hukuman eichmann, tapi hal ini tidak memengaruhi putusan pengadilan dan tetap pada keputusannya.
2.      Organisasi Internasional
Dalam kasus eichmann terdapat subjek hukum selain negara yakni Organisasi internasional. Jika dihubungkan dengan posisi kasus terdapat subjek hukum internasional “Organisasi Internasional “.
Pasca kekalahan jerman Nazi dalam perang dunia ke-2 kejahatan  - kejahatan eichmann mulai terkuak. Hal inilah yang menyebabkan ia kabur. Di mulai dari kamp tahanan Ober-Dachstetten dan bersembunyi di Jerman Barat. Dengan nama samaran, pertama kali ia bekerja sebagai rimbawan dan kemudian peternak ayam, pada tahun 1950, menyusul jejak buronan Nazi lainnya, ia berimigrasi melalui Italia ke Argentina.
Setelah proses yang berliku-liku, Mossad (badan intelijen Israel) sanggup membuktikan jati diri Eichmann yang sesungguhnya. Sebuah tim diterjunkan ke Buenos Aires, tempat Eichmann tinggal saat itu, untuk membawanya ke Israel untuk diadili atas kejahatannya. Pada bulan Mei 1960, Eichmann diculik dan diterbangkan ke Israel.
Namun hal merupakan suatu pelanggaran hukum internasional. Dalam buku J.G. Starke dikatakan bahwa Pada bulan Juni 1960 Dewan Keamanan PBB menyetujui penangkapan eichmann, seorang penjahat perang Nazi, dari Argentina ke Israel untuk diadili di pengadilan israel merupan suatu pelanggaran terhadap kedaulatan Argentina dan menuntut agar segera mengganti rugi secara layak.
Tidak ada kejelasan mengenai apakah hukum internasional dapat membebankan kewajiban terhadap negara untuk tidak melakukan pelaksanaan yuridiksi tahanan karena melanggar teritorial negara lain yang melanggar hukum internasional.
3.      Individu
Pertumbuhan dan perkembangan kaidah-kaidah hukum internasional yang memberikan hak dan membebani kewajiban serta tanggungjawab secara langsung kepada individu semakin bertambah pesat, terutama setelah Perang Dunia II. Lahirnya Deklarasi Universal tentang Hak Asasi Manusia (Universal Declaration of Human Rights) pada tanggal 10 Desember 1948 diikuti dengan lahirnya beberapa konvensi-konvensi hak asasi manusia di berbagai kawasan, dan hal ini semakin mengukuhkan eksistensi individu sebagai subyek hukum internasional yang mandiri.
Dalam kasus eichmann juga terdapat subjek hukum internasional “individu”.
Dimana dalam kasus tersebut eichmann yang melarikan diri ke Argentina berhasil diadili dipengadilan israel dengan dakwaan 15 tindakan kejahatan diantaranya Kejahatan perang, pembunuhan yahudi, pemalsuan identitas dan seterusnya. Kemudian mendapatkan vonis hukuman mati dari hakim. Sehingga eichmann sebagai subjek hukum harus mempertanggugjawabkan perbuatannya tersebut.
















Daftar Pustaka

Rinda Nur Desuleara (2007). Notes of law : berbagi catatan kuliahku untuk semua yang ingin tahu. From http://notesoflaw.blogspot.com/2010/11/eichmann-case.html, 21 November 2010


Starke J.G. (2010). Pengantar Hukum Internasional, Jakarta : Penerbit Sinar Grafika.



Tidak ada komentar:

Posting Komentar